Sabtu, 22 Juni 2013

Jengglong

jengglong


Ini adalah sedikit celotehan penulis tentang Jengglong. Sekedar mau share aja. Meski masih banyak kekurangan soal kevalidan data, tutur kata yang kurang berkenan, mohon maaf ya.

Jengglong Sempu Andong
Apa itu jengglong?

Jengglong adalah salah satu dukuh yang berada di desa Sempu, kecamatan Andong, kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Dari pusat kabupaten sekitar  30 km sebelah tenggara. Luasnya sekitar  13.500 m2(perkiraan kasar penulis) yang terdiri lebih dari 60 kepala keluarga(perkiraan lagi..hehehe) masuk dalam Rw. 09, terpecah menjadi 4 Rt., yaitu Rt. 30, 31, 32, 33. (kalo mau kenalan sama penulis, bisa ke Rt.30 whahaha).
Kehidupan keseharian di dukuh Jengglong masih erat dengan persaudaraan(paguyuban). Mereka saling menyapa, membantu, ataupun gotong royong membangun bersama. Karena sistem paguyuban, maka norma adat masih dipegang kuat. Bagi yang melanggar atau melecehkan akan mendapat sanksi berupa pengucilan atau gunjingan dari masyarakat.(biasalah...hidup di desa.bukan hanya Jengglong..kalo ada gosip dikit aja..langsung tersebar keseluruh penjuru desa. Terutama kaum ibu-ibu. Seharian ngrumpi lupa mandi di kali rambutnya basah juga betah...ckckckck).
Mayoritas penduduknya adalah sebagai petani. Sisanya bekerja sebagai pedagang, peternak, dan pegawai negeri/swasta. Dengan mata pencaharian seperti yang disebutkan diatas, menurut penulis, Jengglong masih bisa dikatakan makmur. Terbukti penulis tidak menemukan penduduknya yang kelaparan(kalo kekenyangan sering).
Bagaimana dengan pemudanya??hmmmm...untuk ketampanan atau kecantikan, jangan ditanya...Jengglong is numero uno wkwkwkwkwkwk..(silahkan dicek kalo ndak percaya. Ini hanya opini penulis aja). Itu soal fisik, bagaimana dengan organisasinya?. Di Jengglong masih terdapat organisasi kepemudaan atau karang taruna di masing-masing Rt. meski sekarang ini sedang vakum. Seingat penulis nih ya, tiap karang tarunanya itu punya nama, tapi penulis hanya ingat nama karang taruna yang ada di Rt. penulis tinggal, yaitu TARUNA BHAKTI(maaf untuk yang lain kurang tau namanya, soalnya tulisan ini dibuat hanya untuk mengisi kejenuhan ditengah padatnya aktivitas, jadi penulis belum sempat mencari data valid). Karang taruna di Jengglong mempunyai peran, misalnya ketika perayaan kemerdekaan dengan mengadakan lomba,pasang bendera, menghias jalan, juga berperan ketika ada hajatan di salah satu warganya, maka karang tarunanya sebagai pembantu dalam acara tersebut, atau istilahnya nyinom/laden.
Namun seiring waktu, karang taruna di Jengglong perlahan mulai surut eksistensinya(hal ini dirasakan penulis ketika masih kecil sampai dewasa sekarang ini terdapat perbedaan yang signifikan). Menurut penulis salah satu penyebabnya adalah budaya merantau ke ibukota para remaja kita. Para pemuda biasanya setelah lulus SMA/ sederajat, mereka akan melakukan perantauan untuk bekerja. Hal ini menyebabkan jumlah personil kepemudaan semakin berkurang. Maka secara otomatis akan berdampak pula terhadap keberjalanan organisasi itu. namun itu semua tiada yang perlu disalahkan. Mereka melakukan perantauan demi tujuan bekerja untuk ikut membantu menyokong ekonomi keluarga atau minimal tidak merepotkan keluarga(semoga para perantau diberi kesabaran dan kekuatan).
Itu sedikit gambaran awal tentang Jengglong desa tercinta, tempat kelahiran dan mungkin tempat menutup mata nantinya. Belum banyak yang bisa penulis lakukan untuk kemajuan desa. Tapi akan terus berusaha untuk desa tercinta. 


2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Amin semoga penulis bisa memajukan desa tercinta dah, hhhh... ni kurang banyak isinya dan makasih udah membuat tulisan dengan menarik n usulku kemarin masukin dong.

    BalasHapus