jengglong |
Ini adalah sedikit
celotehan penulis tentang Jengglong. Sekedar mau share aja. Meski masih banyak
kekurangan soal kevalidan data, tutur kata yang kurang berkenan, mohon maaf ya.
Jengglong Sempu Andong
Apa itu
jengglong?
Jengglong
adalah salah satu dukuh yang berada di desa Sempu, kecamatan Andong, kabupaten Boyolali
Jawa Tengah. Dari pusat kabupaten sekitar
30 km sebelah tenggara. Luasnya sekitar
13.500 m2(perkiraan kasar penulis) yang terdiri lebih dari 60 kepala
keluarga(perkiraan lagi..hehehe) masuk dalam Rw. 09, terpecah menjadi 4 Rt.,
yaitu Rt. 30, 31, 32, 33. (kalo mau kenalan sama penulis, bisa ke Rt.30
whahaha).
Kehidupan
keseharian di dukuh Jengglong masih erat dengan persaudaraan(paguyuban). Mereka
saling menyapa, membantu, ataupun gotong royong membangun bersama. Karena
sistem paguyuban, maka norma adat masih dipegang kuat. Bagi yang melanggar atau
melecehkan akan mendapat sanksi berupa pengucilan atau gunjingan dari
masyarakat.(biasalah...hidup di desa.bukan hanya Jengglong..kalo ada gosip dikit
aja..langsung tersebar keseluruh penjuru desa. Terutama kaum ibu-ibu. Seharian
ngrumpi lupa mandi di kali rambutnya basah juga betah...ckckckck).
Mayoritas
penduduknya adalah sebagai petani. Sisanya bekerja sebagai pedagang, peternak,
dan pegawai negeri/swasta. Dengan mata pencaharian seperti yang disebutkan
diatas, menurut penulis, Jengglong masih bisa dikatakan makmur. Terbukti
penulis tidak menemukan penduduknya yang kelaparan(kalo kekenyangan sering).
Bagaimana
dengan pemudanya??hmmmm...untuk ketampanan atau kecantikan, jangan ditanya...Jengglong
is numero uno wkwkwkwkwkwk..(silahkan dicek kalo ndak percaya. Ini hanya
opini penulis aja). Itu soal fisik, bagaimana dengan organisasinya?. Di Jengglong
masih terdapat organisasi kepemudaan atau karang taruna di masing-masing Rt.
meski sekarang ini sedang vakum. Seingat penulis nih ya, tiap karang tarunanya
itu punya nama, tapi penulis hanya ingat nama karang taruna yang ada di Rt.
penulis tinggal, yaitu TARUNA BHAKTI(maaf untuk yang lain kurang tau namanya,
soalnya tulisan ini dibuat hanya untuk mengisi kejenuhan ditengah padatnya
aktivitas, jadi penulis belum sempat mencari data valid). Karang taruna di Jengglong
mempunyai peran, misalnya ketika perayaan kemerdekaan dengan mengadakan
lomba,pasang bendera, menghias jalan, juga berperan ketika ada hajatan di salah
satu warganya, maka karang tarunanya sebagai pembantu dalam acara tersebut,
atau istilahnya nyinom/laden.
Namun seiring
waktu, karang taruna di Jengglong perlahan mulai surut eksistensinya(hal ini
dirasakan penulis ketika masih kecil sampai dewasa sekarang ini terdapat
perbedaan yang signifikan). Menurut penulis salah satu penyebabnya adalah
budaya merantau ke ibukota para remaja kita. Para pemuda biasanya setelah lulus
SMA/ sederajat, mereka akan melakukan perantauan untuk bekerja. Hal ini
menyebabkan jumlah personil kepemudaan semakin berkurang. Maka secara otomatis
akan berdampak pula terhadap keberjalanan organisasi itu. namun itu semua tiada
yang perlu disalahkan. Mereka melakukan perantauan demi tujuan bekerja untuk
ikut membantu menyokong ekonomi keluarga atau minimal tidak merepotkan keluarga(semoga
para perantau diberi kesabaran dan kekuatan).
Itu sedikit
gambaran awal tentang Jengglong desa tercinta, tempat kelahiran dan mungkin
tempat menutup mata nantinya. Belum banyak yang bisa penulis lakukan untuk
kemajuan desa. Tapi akan terus berusaha untuk desa tercinta.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAmin semoga penulis bisa memajukan desa tercinta dah, hhhh... ni kurang banyak isinya dan makasih udah membuat tulisan dengan menarik n usulku kemarin masukin dong.
BalasHapus